SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENTINGNYA
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
Disusun
Oleh :
AHMAD
SAID
NIM
: 160100757
PROGRAM
STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS
ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan :
Pentingnya ASI eksklusif
Sub
pokok bahasan : pengertian
ASI Ekslusif,keunggulan
ASI eksklusif, Pentingnya ASI ekslusif
Sasaran :
ibu Hamil Gravida trimester 3
Hari/tanggal :
Selasa/28 November 2017
Tempat :
Lab praktikum Universitas Alma Ata
Pukul :
30 menit / 10.30-selesai WIB
Penyuluhan :
Ahmad Said
A.
Latar
Belakang
Pemberian
Air Susu Ibu (ASI) atau menyusui bayi dilakukan di berbagai lapisan masyarakat
diseluruh dunia, karena banyak manfaat yang diperoleh dari ASI Eksklusif dan
praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan cara
pemberian makanan yang sangat tepat dan kesempatan terbaik bagi kelangsungan
hidup bayi di usia 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai umur 2 tahun
(Harnowo, 2012).
Pentingnya pemberian ASI Eksklusif terlihat
dari peran dunia yaitu pada tahun 2006 WHO (World Health Organization)
mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan di seluruh dunia
yang isinya adalah menekankan pentingnya pemberian ASI saja kepada bayi sejak
lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu, barulah bayi mulai diberikan makanan
pendamping ASI sambil tetap disusui hingga usianya mencapai 2 tahun. Sejalan
dengan peraturan yang di tetapkan oleh WHO, Di Indonesia juga menerapkan peraturan
terkait pentingnya ASI Eksklusif yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah
(PP) nomor 33/2012 tentang pemberian ASI Eksklusif. Peraturan ini menyatakan
kewajiban ibu untuk menyusui bayinya sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan.
Selain itu pentingnya ASI juga terlihat pada
acara dunia yaitu Pekan ASI sedunia Agustus 2008, The World Alliance For
Breast Feeding Action (WABA)
memilih tema Mother Support:
Going For the Gold. Makna tema tersebut adalah suatu gerakan untuk mengajak
semua orang meningkatkan dukungan kepada ibu untuk memberikan bayi-bayi mereka
makanan yang berstandar emas yaitu ASI yang diberikan eksklusif selama 6 bulan
pertama dan melanjutkan ASI bersama makanan pendamping ASI lainnya yang sesuai
sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih (Depkes, 2010).
ASI Ekskusif merupakan makanan
pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung
berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
bayi (Prasetyono, 2009). Khasiat ASI begitu besar seperti ASI dapat menurunkan
risiko bayi mengidap berbagai penyakit. Apabila bayi sakit akan lebih cepat
sembuh bila mendapatkan ASI. ASI juga membantu pertumbuhan dan perkembangan
kecerdasan anak. Menurut penelitian, anak – anak yang tidak diberi ASI mempunyai
IQ (Intellectual Quotient) lebih rendah 7 – 8 poin dibandingkan dengan
anak-anak yang diberi ASI secara eksklusif. Karena didalam ASI terdapat nutrien
yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit sekali
terdapat pada susu sapi, antara lain: Taurin, Laktosa, DHA, AA, Omega-3, dan
Omega-6 (Nurheti, 2010).
Dari
hasil penelitian United Nation Child’s Fund (UNICEF) dari tahun 2005
hingga 2011 didapati bayi Indonesia yang mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan
pertama ialah sebanyak 32% dan didapati 50% anak diberikan ASI Eksklusif
sehingga usia 23 bulan. Tetapi persentase ini masih rendah bila dibandingakan
dengan negara berkembang lain seperti Bangladesh didapati 43% anak diberikan
asi eksklusif selama 6 bulan dan 91% anak mendapat ASI sehingga usia 23 bulan
(UNICEF, 2011).
Indonesia,
data dari Sentra laktasi Indonesia mencatat bahwa berdasarkan survei demografi
dan kesehatan Indonesia 2007-2010, hanya 48% ibu yang memberikan ASI
eksklusif. Di Indonesia, rata-rata ibu
memberikan ASI eksklusif hanya 2 bulan, sementara pemberian susu formula
meningkat 3 kali lipat. Dan berdasarkan data dari Bappenas tahun 2010
menyatakan bahwa hanya 31% bayi di Indonesia mendapatkan ASI Eksklusif hingga
usia 6 bulan. Terdapat beberapa penyebab rendahnya pemberian ASI Eksklusif
yaitu belum semua Rumah Sakit menerapkan
10 LMKM (Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui), belum semua bayi lahir
mendapatkan IMD (Inisiasi Menyusui Dini), JUmlah penyuluh ASI masih sedikit
2.921 penyuluh dari target 9.323 penyuluh, dan promosi susu Formula yang
tergolong gencar (Bappenas, 2011).
Pengetahuan
menurut Notoadmodjo (2007) adalah hasil tahu individu yang diperoleh melalui
panca indra. Rendahnya pengetahuan ini dapat disebabkan karena ibu belum pernah
mendapatkan penyuluhan tentang manfaat ASI dan kandungan yang terdapat dalam
ASI serta tentang manfaat perawatan payudara ketika hamil sebagai upaya untuk
memperlancar ASI.
Berdasarkan
fenomena yang terjadi bahwa rendahnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif
berdampak terhadap sikap ibu yang kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku
ibu dalam pemberian ASI. Status kesehatan di pengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah sikap seseorang untuk merespon suatu penyakit
B.
Tujuan
a. Tujuan
Umum :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan
kesehatan selama 15 menit diharapkan pklien memahami tentang pentingnya ASI
ekslusif .
b. Tujuan
Khusus :
Setelah
selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan ibu hamil mampu:
1. Menjelaskan
pengertian ASI ekslusif
2. Menyebutkan
waktu pemberian ASI eksklusif
3. Menjelaskan
manfaat ASI ekslusif
4. Memahami cara penyimpanan ASI yang baik
C.
Materi
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Waktu ASI eksklusif
3. Manfaat ASI ekslusif
4. Cara penyimpanan
ASI yang baik
D.
Media
:
a. Leaflet.
E.
Metode
Edukasi
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
F.
Kegiatan
Edukasi
No
|
Waktu
|
Kegiatan
Edukasi
|
Respon
Peserta
|
1
|
3 Menit
|
Pembukaan
:
a.
Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam dan berdoa.
b.
Memperkenalkan diri.
c.
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
d.
Menyebutkan materi yang akan
diberikan.
|
a.Menjawab dn berdoa
b. Mendengarkan dan memperhatikan
c.Mendengarkan dan memperhatikan
d.Mendengarkan dan meamperhatikan
|
2
|
8 Menit
|
Pelaksanaan
Penyampaian Materi :
a. Menjelaskan pengertian ASI ekslusif
b. Menjelskan
waktu ASI eksklusif
c. Menjelaskan manfaat ASI ekslusif
d. Memahami cara penyimpanan
ASI yang baik
|
a. Mendengarkan dan memperhatikan
b. Mendengarkan dan memperhatikan
c. Mendengarkan dan memperhatikan
d. Mendengarkan dan memperhatikan
|
3
|
4 menit
|
Penutup :
a.
Mengajukan 2 pertanyaan tentang
materi pembelajaran.
b.
Kesimpulan dari pembelajaran
c.
Berdoa
d.
Salam penutup
|
a.
Menjawab
b.
Mendengarkan dan memperhatikan
c.
Berdoa
d.
Mendengarkan
|
G.
Evaluasi
Lisan
Pertanyaan secara lisan :
1)
Pengertian ASI eksklusif?
Jawab:
bayi hanya menerima ASI dari ibu atau pengasuh yang
diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau
makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau
obat (WHO, 2006)
2) Cara
penyimpanan ASI jika ibu bekerja?
Jawab
:
cara-cara menyimpan ASI
dalam lemari es atau freezer yaitu :
§ ASI perah disimpan dalam botol kaca dan pengisian
maksimal ¾ dari daya tampung botol.
§ Pastikan botol yang akan digunakan telah dibersihkan
dan disterilkan.
§ Menempelkan label jam dan tanggal pada botol kaca atau
tempat yang digunakan untuk menyimpan ASI perah.
§ Pisahkan ASI dengan bahan makanan lain yang tersimpan
dalam lemari es, lebih baik lagi jika mempunyai lemari es khusus untuk
menyimpan ASI.
§ Bila ASI keluar dalam jumlah banyak, simpan sebagian
di freezer untuk jangka panjang dan
sebagian dilemari es bagian bawah untuk pemakaian jangka pendek.
§ Menyimpan ASI di bagian dalam freezer atau lemari es, bukan dibagian pintu. Karena bagian pintu
berpeluang mengalami perubahan dan variasi suhu udara.
§ ASI beku yang tersimpan di freezer dan akan diberikan kepada bayi, sehari sebelumnya
diturunkan ke lemari es bagian bawah agar pelelehan ASI perah yang sudah beku
berjalan perlahan.
§ Jika ASI perah belum benar-benar meleleh sempurna,
masukkan botol yang berisi ASI ke dalam mangkuk yang berisi air hangat
(Riksani, 2011).
H.
Materi Penyuluhan :
1.
Pengertian dan
waktu pemberian
§ PENGERTIAN ASI
ASI (Air Susu
Ibu) adalah sumber makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang
sesuai untuk kebutuhan bayi dan merupakan makanan yang paling sempurna. Zat-zat gizi
yang berkualitas tinggi pada ASI yang banyak terdapat dalam kolostrum.
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama setelah bayi lahir,
berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental dimana banyak
mengandung nilai gizi yang tinggi seperti protein, vitamin A, karbohidrat dan
lemak rendah. ASI mengandung asam amino essensial yang sangat penting untuk
meningkatkan jumlah sel otak
bayi yang berkaitan dengan kecerdasan bayi dan sangat baik untuk kesehatan
karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit (Depkes RI, 2005).
Air Susu Ibu (ASI) ialah suatu emulsi lemak dalam larutan
protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan
bagi bayinya. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama (Baskoro, 2010).
§
ASI Eksklusif
Adalah
pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 6 bulan. Selama
itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan seperti: susu formula,
air jeruk, air teh, madu, air putih.Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga
tidak diberi makanan tambahan seperti : pisang, biscuit, bubur susu, bubur
nasi,tim dsb. ASI eksklusif diharapkan dapat diberikan sampai 6 bulan, tanpa makanan
pendamping.Diatas usia 6 bulan bayi memerlukan makanan tambahan tetapi
pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur 2 tahun.
ASI Eksklusif ialah bayi hanya menerima ASI dari ibu
atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan
atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral
atau obat (WHO, 2006). Bayi yang diberi susu selain ASI Eksklusif, mempunyai 17
kali lebih besar mengalami diare, dan 3 sampai 4 kali lebih besar kemungkinan
terkena infeksi saluran pernafasan (ISPA) salah satu factor adalah karena
buruknya pemberian ASI Eksklusif (Depkes RI, 2005).
2.
Manfaat
ASI
a.
Manfaat ASI bagi bayi
1)
Memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi
ASI
merupakan makanan alami yang pertama untuk bayi. ASI telah mencukupi semua kebutuhan
energi dan nutrisi yang bayi perlukan selama bulan-bulan pertama kehidupan
hingga berusia 6 bulan, sehingga pemberian susu formula atau makanan tambahan
sebelum usia 6 bulan belum diperlukan. Selain itu, ASI mencukupi setengah dari
kebutuhan bayi usia 6-12 bulan dan sepertiga dari balita usia 1-2 tahun.
2)
Mempercepat tumbuh kembang bayi
ASI
ternyata dapat membantu perkembangan sensorik dan kognitif pada bayi. Pada
sebuah penelitian di Korea yang meneliti 697 bayi pada tahun 2006, didapatkan
bahwa perkembangan kognitif bayi yang diberikan ASI lebih baik dibandingkan
yang tidak diberikan ASI. Selain
itu, bayi yang diberikan ASI hingga 9 bulan perkembangan kognitifnya lebih baik
dibanding yang hanya diberikan selama 3 bulan atau 6 bulan. Pada beberapa penelitian
lain juga didapatkan bahwa nilai IQ yang tinggi berhubungan dengan pemberian
ASI.
3)
Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Pada ASI terdapat sistem kekebalan tubuh yang terkandung
dalam protein-protein seperti lactoferin dan IgA yang berfungsi melindungi bayi
dari infeksi kuman-kuman seperti bakteri, virus maupun parasit. Pemberian ASI
eksklusif 6 bulan tanpa pemberian susu formula dapat mengurangi angka kematian
bayi yang disebabkan oleh penyakit seperti diare atau radang paru-paru dan
membantu mempercepat proses penyembuhan.
b. Manfaat
ASI bagi ibu
1) Aspek
kesehatan
·
Mengurangi perdarahan
·
Mempercepat involusi uterus
·
Mengurangi Ca mamae
·
Lebih cepat langsing kembali
2) Aspek KB
·
Metode amenore laktasi
3) Aspek
psikologis
·
Ibu merasa puas telah memberikan ASI pada bayinya
4) Aspek teknis
·
Tidak merepotkan
·
Hemat waktu
·
Praktis
·
Mudah dibawa kemana-mana
c. Manfaat
ASI bagi keluarga
1) Aspek
ekonomi
ASI
tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli susu
formula, dapat digunakan untuk keperluan lain.
2) Aspek
psikologis
Kebahagian
keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang sehingga suasana kejiwaan ibu
baek dan dapat mendekatkan hubungan bayi dan kelaurga.
3) Aspek
kemudahan
Sangat
praktis karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja.
d.
Manfaat ASI bagi Negara
1) Mengurangi angka kesakitan dan
kematian anak
2) Mengurangi subsidi untuk RS
3) Mengurangi devisa untuk membeli susu formula
4) Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa
3.
CARA PENYIMPANAN ASI
1.
ASI
Segar
ASI yang baru saja diperah atau ASI segar, bisa
bertahan rata-rata 4 jam dalam suhu ruangan. Kolostrum berbentuk cairan
kekuningan yang lengket dan kental, keluar pada beberapa hari setelah kelahiran
hingga hari ke lima setelah persalinan, kolostrum masih aman
disimpan selama 4 jam setiap
kali perah dalam suhu ruang kurang dari 25oC.
Level suhu dan durasi waktu penyimpanan
yang aman untuk ASI perah yaitu :
a.
ASI
yang disimpan dalam suhu ruang 16-29oC aman dikonsumsi dalam 3-6
jam.
b.
ASI
yang disimpan dalam kulkas dengan suhu 0-4oC bisa bertahan hingga
3-8 bulan dan masih aman dikonsumsi.
c.
ASI
yang disimpan dalam freezer lemari es
satu pintu dengan suhu kurang dari 15oC aman dikonsumsi hingga 2
minggu. Jika ASI disimpan dalam freezer
lemari es dua pintu dengan suhu kurang dari 18oC waktu penyimpanan
bisa lebih lama yaitu hingga 3-6 bulan.
d.
ASI
yang disimpan dalam freezer tunggal/khusus
dengan suhu kurang dari 18oC, ASI aman disimpan hingga 6-12 bulan
(Riksani, 2011).
2.
ASI
Beku
ASI yang sudah disimpan dalam jangka waktu tertentu
dalam freezer dan menjadi beku. ASI
yang menjadi beku sebelum diberikan pada bayi, sebaiknya dihangatkan ke dalam
mangkuk yang diisi air hangat dan segera diberikan kepada bayi. Batas maksimal
penyimpanan ASI beku dalam suhu ruangan rata-rata selama 4 jam, meskipun 5-6
jam masih ditoleransi jika kondisinya sangat bersih. ASI yang masih tersisa
jangan disimpan dalam freezer kembali
tapi harus segera dibuang.
Berikut cara-cara
menyimpan ASI dalam lemari es atau freezer
yaitu :
a.
ASI
perah disimpan dalam botol kaca dan pengisian maksimal ¾ dari daya
tampung botol.
b.
Pastikan
botol yang akan digunakan telah dibersihkan dan disterilkan.
c.
Menempelkan
label jam dan tanggal pada botol kaca atau tempat yang digunakan untuk
menyimpan ASI perah.
d.
Pisahkan
ASI dengan bahan makanan lain yang tersimpan dalam lemari es, lebih baik lagi
jika mempunyai lemari es khusus untuk menyimpan ASI.
e.
Bila
ASI keluar dalam jumlah banyak, simpan sebagian di freezer untuk jangka panjang dan sebagian dilemari es bagian bawah
untuk pemakaian jangka pendek.
f.
Menyimpan
ASI di bagian dalam freezer atau
lemari es, bukan dibagian pintu. Karena bagian pintu berpeluang mengalami
perubahan dan variasi suhu udara.
g.
ASI
beku yang tersimpan di freezer dan
akan diberikan kepada bayi, sehari sebelumnya diturunkan ke lemari es bagian
bawah agar pelelehan ASI perah yang sudah beku berjalan perlahan.
h.
Jika
ASI perah belum benar-benar meleleh sempurna, masukkan botol yang berisi ASI ke
dalam mangkuk yang berisi air hangat (Riksani, 2011).
3.
ASI
yang Sudah Dihangatkan dengan Air Hangat
ASI perah yang sudah dicairkan dengan air hangat
sebaiknya langsung diberikan kepada bayi atau sampai jadwal minum ASI
berikutnya. Menyimpan dalam botol di lemari es selama 4 jam. Cara menghangatkan
ASI perah, yaitu :
a.
Berikan
ASI dengan hari dan tanggal yang paling lama disimpan dalam freezer.
b.
Amati
baud an rasanya, jika tercium basi jangan gunakan ASI tersebut untuk
dikonsumsi.
c.
Cairkan
ASI yang sudah beku dengan memindahkannya dari freezer ke dalam lemari pendingin, simpan selama 12 jam sebelum
diberikan kepada bayi.
d.
Hangatkan
ASI dengan cara meletakkan botol atau wadah ASI ke dalam mangkuk berisi air
hangat.
e.
Tidak
memanaskan atau merebus ASI diatas kompor, atau memanaskan ASI dalam microwave (Riksani, 2011).
4.
ASI
yang Sudah Diminum
Pentingnya menyimpan ASI sesuai takaran pemakaian.
Jika menyimpan ASI dalam botol atau wadah yang melebihi takaran penggunaan
(tersisa) sebaiknya ASI harus dibuang. Jangan menyimpan sisa ASI yang sudah
diminum bayi dari botol yang sama ke dalam lemari es dan freezer (Riksani, 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar