Senin, 19 November 2018

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
                                                                                                                                   


Disusun Oleh :
AHMAD SAID
NIM : 160100757





PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2017



SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan                       : Pentingnya ASI eksklusif
Sub pokok bahasan                 : pengertian ASI Ekslusif,keunggulan ASI eksklusif, Pentingnya ASI ekslusif
Sasaran                                    : ibu Hamil Gravida trimester 3
Hari/tanggal                            : Selasa/28 November 2017
Tempat                                    : Lab praktikum Universitas Alma Ata
Pukul                                       : 30 menit / 10.30-selesai WIB
Penyuluhan                             : Ahmad Said


A.    Latar Belakang
          Pemberian Air Susu Ibu (ASI) atau menyusui bayi dilakukan di berbagai lapisan masyarakat diseluruh dunia, karena banyak manfaat yang diperoleh dari ASI Eksklusif dan praktik menyusui selama 2 tahun. Pemberian ASI Eksklusif merupakan cara pemberian makanan yang sangat tepat dan kesempatan terbaik bagi kelangsungan hidup bayi di usia 6 bulan, dan melanjutkan pemberian ASI sampai umur 2 tahun (Harnowo, 2012).
           Pentingnya pemberian ASI Eksklusif terlihat dari peran dunia yaitu pada tahun 2006 WHO (World Health Organization) mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan di seluruh dunia yang isinya adalah menekankan pentingnya pemberian ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI sambil tetap disusui hingga usianya mencapai 2 tahun. Sejalan dengan peraturan yang di tetapkan oleh WHO, Di Indonesia juga menerapkan peraturan terkait pentingnya ASI Eksklusif yaitu dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 33/2012 tentang pemberian ASI Eksklusif. Peraturan ini menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui bayinya sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan.
           Selain itu pentingnya ASI juga terlihat pada acara dunia yaitu Pekan ASI sedunia Agustus 2008, The World Alliance For Breast Feeding Action (WABA)
memilih tema Mother Support: Going For the Gold. Makna tema tersebut adalah suatu gerakan untuk mengajak semua orang meningkatkan dukungan kepada ibu untuk memberikan bayi-bayi mereka makanan yang berstandar emas yaitu ASI yang diberikan eksklusif selama 6 bulan pertama dan melanjutkan ASI bersama makanan pendamping ASI lainnya yang sesuai sampai bayi berusia 2 tahun atau lebih (Depkes, 2010).
ASI Ekskusif merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (Prasetyono, 2009). Khasiat ASI begitu besar seperti ASI dapat menurunkan risiko bayi mengidap berbagai penyakit. Apabila bayi sakit akan lebih cepat sembuh bila mendapatkan ASI. ASI juga membantu pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak. Menurut penelitian, anak – anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih rendah 7 – 8 poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI secara eksklusif. Karena didalam ASI terdapat nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit sekali terdapat pada susu sapi, antara lain: Taurin, Laktosa, DHA, AA, Omega-3, dan Omega-6 (Nurheti, 2010).
          Dari hasil penelitian United Nation Child’s Fund (UNICEF) dari tahun 2005 hingga 2011 didapati bayi Indonesia yang mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan pertama ialah sebanyak 32% dan didapati 50% anak diberikan ASI Eksklusif sehingga usia 23 bulan. Tetapi persentase ini masih rendah bila dibandingakan dengan negara berkembang lain seperti Bangladesh didapati 43% anak diberikan asi eksklusif selama 6 bulan dan 91% anak mendapat ASI sehingga usia 23 bulan (UNICEF, 2011).
          Indonesia, data dari Sentra laktasi Indonesia mencatat bahwa berdasarkan survei demografi dan kesehatan Indonesia 2007-2010, hanya 48% ibu yang memberikan ASI eksklusif.  Di Indonesia, rata-rata ibu memberikan ASI eksklusif hanya 2 bulan, sementara pemberian susu formula meningkat 3 kali lipat. Dan berdasarkan data dari Bappenas tahun 2010 menyatakan bahwa hanya 31% bayi di Indonesia mendapatkan ASI Eksklusif hingga usia 6 bulan. Terdapat beberapa penyebab rendahnya pemberian ASI Eksklusif yaitu belum semua  Rumah Sakit menerapkan 10 LMKM (Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui), belum semua bayi lahir mendapatkan IMD (Inisiasi Menyusui Dini), JUmlah penyuluh ASI masih sedikit 2.921 penyuluh dari target 9.323 penyuluh, dan promosi susu Formula yang tergolong gencar (Bappenas, 2011).
          Pengetahuan menurut Notoadmodjo (2007) adalah hasil tahu individu yang diperoleh melalui panca indra. Rendahnya pengetahuan ini dapat disebabkan karena ibu belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang manfaat ASI dan kandungan yang terdapat dalam ASI serta tentang manfaat perawatan payudara ketika hamil sebagai upaya untuk memperlancar ASI.
          Berdasarkan fenomena yang terjadi bahwa rendahnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif berdampak terhadap sikap ibu yang kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam pemberian ASI. Status kesehatan di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sikap seseorang untuk merespon suatu penyakit

B.     Tujuan
a.    Tujuan Umum :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit diharapkan pklien memahami tentang pentingnya ASI ekslusif .
b.      Tujuan Khusus :
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan ibu hamil mampu:
1.      Menjelaskan pengertian ASI ekslusif
2.      Menyebutkan waktu pemberian ASI eksklusif
3.      Menjelaskan manfaat ASI ekslusif
4.      Memahami cara penyimpanan ASI yang baik

C.    Materi
1.      Pengertian ASI eksklusif
2.      Waktu ASI eksklusif
3.      Manfaat ASI ekslusif
4.      Cara penyimpanan ASI yang baik

D.    Media :
a.    Leaflet.

E.     Metode Edukasi
a.    Ceramah
b.    Tanya Jawab

F.     Kegiatan Edukasi
No
Waktu
Kegiatan Edukasi
Respon Peserta
1




3 Menit

Pembukaan :
a.       Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan berdoa.
b.      Memperkenalkan diri.
c.       Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.
d.      Menyebutkan materi yang akan diberikan.

a.Menjawab dn berdoa

b. Mendengarkan dan memperhatikan
c.Mendengarkan dan memperhatikan

d.Mendengarkan dan meamperhatikan

2
8 Menit

Pelaksanaan Penyampaian Materi :
a.       Menjelaskan pengertian ASI ekslusif
b.      Menjelskan waktu ASI eksklusif

c.       Menjelaskan manfaat ASI ekslusif
d.      Memahami cara penyimpanan ASI yang baik

a. Mendengarkan dan memperhatikan

b. Mendengarkan dan memperhatikan

c. Mendengarkan dan memperhatikan

d. Mendengarkan dan memperhatikan

3
4 menit
Penutup :
a.      Mengajukan 2 pertanyaan tentang materi pembelajaran.
b.       Kesimpulan dari pembelajaran
c.       Berdoa
d.      Salam penutup

a.          Menjawab

b.      Mendengarkan dan memperhatikan
c.       Berdoa
d.      Mendengarkan


G.    Evaluasi Lisan
Pertanyaan secara lisan :
1)      Pengertian ASI eksklusif?
Jawab:
bayi hanya menerima ASI dari ibu atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat (WHO, 2006)
2)      Cara penyimpanan ASI jika ibu bekerja?
Jawab :
cara-cara menyimpan ASI dalam lemari es atau freezer yaitu :
§  ASI perah disimpan dalam botol kaca dan pengisian maksimal ¾ dari daya tampung botol.
§  Pastikan botol yang akan digunakan telah dibersihkan dan disterilkan.
§  Menempelkan label jam dan tanggal pada botol kaca atau tempat yang digunakan untuk menyimpan ASI perah.
§  Pisahkan ASI dengan bahan makanan lain yang tersimpan dalam lemari es, lebih baik lagi jika mempunyai lemari es khusus untuk menyimpan ASI.
§  Bila ASI keluar dalam jumlah banyak, simpan sebagian di freezer untuk jangka panjang dan sebagian dilemari es bagian bawah untuk pemakaian jangka pendek.
§  Menyimpan ASI di bagian dalam freezer atau lemari es, bukan dibagian pintu. Karena bagian pintu berpeluang mengalami perubahan dan variasi suhu udara.
§  ASI beku yang tersimpan di freezer dan akan diberikan kepada bayi, sehari sebelumnya diturunkan ke lemari es bagian bawah agar pelelehan ASI perah yang sudah beku berjalan perlahan.
§  Jika ASI perah belum benar-benar meleleh sempurna, masukkan botol yang berisi ASI ke dalam mangkuk yang berisi air hangat (Riksani, 2011).


H.    Materi Penyuluhan :

1.      Pengertian dan waktu pemberian
§  PENGERTIAN ASI
ASI (Air Susu Ibu) adalah sumber makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang sesuai untuk kebutuhan bayi dan merupakan makanan yang paling sempurna. Zat-zat gizi yang berkualitas tinggi pada ASI yang banyak terdapat dalam kolostrum. Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama setelah bayi lahir, berwarna kekuning-kuningan dan lebih kental dimana banyak mengandung nilai gizi yang tinggi seperti protein, vitamin A, karbohidrat dan lemak rendah. ASI mengandung asam amino essensial yang sangat penting untuk meningkatkan jumlah sel otak bayi yang berkaitan dengan kecerdasan bayi dan sangat baik untuk kesehatan karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit (Depkes RI, 2005).
            Air Susu Ibu (ASI) ialah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama (Baskoro, 2010).


§  ASI Eksklusif
Adalah pemberian ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan seperti: susu formula, air jeruk, air teh, madu, air putih.Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak diberi makanan tambahan seperti : pisang, biscuit, bubur susu, bubur nasi,tim dsb. ASI eksklusif diharapkan dapat diberikan sampai 6 bulan, tanpa makanan pendamping.Diatas usia 6 bulan bayi memerlukan makanan tambahan tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur 2 tahun.
ASI Eksklusif ialah bayi hanya menerima ASI dari ibu atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat (WHO, 2006). Bayi yang diberi susu selain ASI Eksklusif, mempunyai 17 kali lebih besar mengalami diare, dan 3 sampai 4 kali lebih besar kemungkinan terkena infeksi saluran pernafasan (ISPA) salah satu factor adalah karena buruknya pemberian ASI Eksklusif (Depkes RI, 2005).


2.      Manfaat ASI

a.      Manfaat ASI bagi bayi
1)      Memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi
ASI merupakan makanan alami yang pertama untuk bayi. ASI telah mencukupi semua kebutuhan energi dan nutrisi yang bayi perlukan selama bulan-bulan pertama kehidupan hingga berusia 6 bulan, sehingga pemberian susu formula atau makanan tambahan sebelum usia 6 bulan belum diperlukan. Selain itu, ASI mencukupi setengah dari kebutuhan bayi usia 6-12 bulan dan sepertiga dari balita usia 1-2 tahun.
2)       Mempercepat tumbuh kembang bayi
ASI ternyata dapat membantu perkembangan sensorik dan kognitif pada bayi. Pada sebuah penelitian di Korea yang meneliti 697 bayi pada tahun 2006, didapatkan bahwa perkembangan kognitif bayi yang diberikan ASI lebih baik dibandingkan yang tidak diberikan ASI.         Selain itu, bayi yang diberikan ASI hingga 9 bulan perkembangan kognitifnya lebih baik dibanding yang hanya diberikan selama 3 bulan atau 6 bulan. Pada beberapa penelitian lain juga didapatkan bahwa nilai IQ yang tinggi berhubungan dengan pemberian ASI.
3)      Meningkatkan daya tahan tubuh bayi
Pada ASI terdapat sistem kekebalan tubuh yang terkandung dalam protein-protein seperti lactoferin dan IgA yang berfungsi melindungi bayi dari infeksi kuman-kuman seperti bakteri, virus maupun parasit. Pemberian ASI eksklusif 6 bulan tanpa pemberian susu formula dapat mengurangi angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit seperti diare atau radang paru-paru dan membantu mempercepat proses penyembuhan.

b.      Manfaat ASI bagi ibu
1)      Aspek kesehatan
·          Mengurangi perdarahan
·          Mempercepat involusi uterus
·          Mengurangi Ca mamae
·          Lebih cepat langsing kembali
2)      Aspek KB
·         Metode amenore laktasi
3)      Aspek psikologis
·         Ibu merasa puas telah memberikan ASI pada bayinya
4)       Aspek teknis
·          Tidak merepotkan
·         Hemat waktu
·         Praktis
·         Mudah dibawa kemana-mana

c.       Manfaat ASI bagi keluarga
1)      Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula, dapat digunakan untuk keperluan lain.
2)      Aspek psikologis
Kebahagian keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang sehingga suasana kejiwaan ibu baek dan dapat mendekatkan hubungan bayi dan kelaurga.
3)      Aspek kemudahan
Sangat praktis karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja.
d.      Manfaat ASI bagi Negara
1)  Mengurangi angka kesakitan dan kematian anak
2) Mengurangi subsidi untuk RS
3) Mengurangi devisa untuk membeli susu formula
4) Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa
3.      CARA PENYIMPANAN ASI
1.      ASI Segar
ASI yang baru saja diperah atau ASI segar, bisa bertahan rata-rata 4 jam dalam suhu ruangan. Kolostrum berbentuk cairan kekuningan yang lengket dan kental, keluar pada beberapa hari setelah kelahiran hingga hari ke lima setelah persalinan, kolostrum masih aman disimpan selama 4 jam setiap kali perah dalam suhu ruang kurang dari 25oC.
      Level suhu dan durasi waktu penyimpanan yang aman untuk ASI perah yaitu :
a.       ASI yang disimpan dalam suhu ruang 16-29oC aman dikonsumsi dalam 3-6 jam.
b.      ASI yang disimpan dalam kulkas dengan suhu 0-4oC bisa bertahan hingga 3-8 bulan dan masih aman dikonsumsi.
c.       ASI yang disimpan dalam freezer lemari es satu pintu dengan suhu kurang dari 15oC aman dikonsumsi hingga 2 minggu. Jika ASI disimpan dalam freezer lemari es dua pintu dengan suhu kurang dari 18oC waktu penyimpanan bisa lebih lama yaitu hingga 3-6 bulan.
d.      ASI yang disimpan dalam freezer tunggal/khusus dengan suhu kurang dari 18oC, ASI aman disimpan hingga 6-12 bulan (Riksani, 2011).
2.      ASI Beku
ASI yang sudah disimpan dalam jangka waktu tertentu dalam freezer dan menjadi beku. ASI yang menjadi beku sebelum diberikan pada bayi, sebaiknya dihangatkan ke dalam mangkuk yang diisi air hangat dan segera diberikan kepada bayi. Batas maksimal penyimpanan ASI beku dalam suhu ruangan rata-rata selama 4 jam, meskipun 5-6 jam masih ditoleransi jika kondisinya sangat bersih. ASI yang masih tersisa jangan disimpan dalam freezer kembali tapi harus segera dibuang.
Berikut cara-cara menyimpan ASI dalam lemari es atau freezer yaitu :
a.       ASI perah disimpan dalam botol kaca dan pengisian maksimal ¾ dari daya tampung botol.
b.      Pastikan botol yang akan digunakan telah dibersihkan dan disterilkan.
c.       Menempelkan label jam dan tanggal pada botol kaca atau tempat yang digunakan untuk menyimpan ASI perah.
d.      Pisahkan ASI dengan bahan makanan lain yang tersimpan dalam lemari es, lebih baik lagi jika mempunyai lemari es khusus untuk menyimpan ASI.
e.       Bila ASI keluar dalam jumlah banyak, simpan sebagian di freezer untuk jangka panjang dan sebagian dilemari es bagian bawah untuk pemakaian jangka pendek.
f.       Menyimpan ASI di bagian dalam freezer atau lemari es, bukan dibagian pintu. Karena bagian pintu berpeluang mengalami perubahan dan variasi suhu udara.
g.      ASI beku yang tersimpan di freezer dan akan diberikan kepada bayi, sehari sebelumnya diturunkan ke lemari es bagian bawah agar pelelehan ASI perah yang sudah beku berjalan perlahan.
h.      Jika ASI perah belum benar-benar meleleh sempurna, masukkan botol yang berisi ASI ke dalam mangkuk yang berisi air hangat (Riksani, 2011).
3.      ASI yang Sudah Dihangatkan dengan Air Hangat
ASI perah yang sudah dicairkan dengan air hangat sebaiknya langsung diberikan kepada bayi atau sampai jadwal minum ASI berikutnya. Menyimpan dalam botol di lemari es selama 4 jam. Cara menghangatkan ASI perah, yaitu :
a.       Berikan ASI dengan hari dan tanggal yang paling lama disimpan dalam freezer.
b.      Amati baud an rasanya, jika tercium basi jangan gunakan ASI tersebut untuk dikonsumsi.
c.       Cairkan ASI yang sudah beku dengan memindahkannya dari freezer ke dalam lemari pendingin, simpan selama 12 jam sebelum diberikan kepada bayi.
d.      Hangatkan ASI dengan cara meletakkan botol atau wadah ASI ke dalam mangkuk berisi air hangat.
e.       Tidak memanaskan atau merebus ASI diatas kompor, atau memanaskan ASI dalam microwave (Riksani, 2011).
4.      ASI yang Sudah Diminum
Pentingnya menyimpan ASI sesuai takaran pemakaian. Jika menyimpan ASI dalam botol atau wadah yang melebihi takaran penggunaan (tersisa) sebaiknya ASI harus dibuang. Jangan menyimpan sisa ASI yang sudah diminum bayi dari botol yang sama ke dalam lemari es dan freezer (Riksani, 2011).













Tidak ada komentar:

Posting Komentar